Ketika kita menyebut penyakit GERD (Gastro esophageal reflux) mungkin banyak orang yang kurang familiar. Padahal GERD merupakan penyebutan lain untuk penyakit asam lambung. Hanya saja GERD bukanlah penyakit asam lambung biasa. GERD terjadi karena asam lambung naik kembali dari perut menuju kerongkongan. Cairan asam yang terus naik ini lama-kelamaan bisa menyebabkan iritasi pada lapisan esophagus. Dan kondisi ini bisa terjadi lebih dari dua kali dalam seminggu. Yang mana tentunya membuat penderita GERD kurang nyaman.
Ada beberapa hal yang menjadi pemicu naiknya asam lambung. Penting sekali untuk mengetahui penyebabnya agar bisa menghindari sebisa mungkin agar penderita GERD tidak terus-terusan mengalami asam lambung naik. Beberapa faktor penyebab tersebut, antara lain:
- Makan dalam jumlah yang banyak dan langsung berbaring setelahnya.
- Mengalami obesitas atau kelebihan berat badan.
- Makan atau ngemil menjelang akan tidur.
- Mengonsumsi makanan berat dan berbaring terlentang.
- Mengonsumsi makanan yang pedas dan berlemak, ataupun makanan tertentu, seperti cokelat, minta, jeruk, tomat, bawang merah, dan bawang putih.
- Sedang hamil.
- Merokok.
- Mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti aspirin, ibuprofen, obat tekanan darah, atau obat pelemas otot tertentu.
Dengan mengetahui berbagai faktor pemicu naiknya asam lambung tersebut, maka bagi Anda yang menderita GERD sebaiknya melakukan berbagai cara untuk menghindarinya. Sama seperti penyakit lainnya, ketika kondisi GERD kambuh akan menunjukkan berbagai gejala tertentu. Gejala pada GERD hampir serupa dengan penyakit asam lambung. Namun untuk gejala penyakit GERD lebih terasa sakit dan membuat kurang nyaman. Beberapa gejala yang umumnya muncul pada penderita GERD, antara lain:
- Mengalami rasa terbakar di dada.
- Nyeri dada.
- Radang tenggorokan.
- Sulit untuk menelan.
- Regurgitasi makanan maupun cairan asam.
- Merasakan seperti ada benjolan pada tenggorokan.
- Batuk kronis.
- Asma menjadi memburuk.
- Mengalami gangguan tidur.
Berbagai gejala GERD tersebut tentunya bisa membuat tubuh kurang nyaman digunakan untuk beraktivitas. Maka dari itu, jika dirasa gejalanya cukup parah, segera periksakan diri ke dokter agar bisa mendapatkan penanganan medis yang tepat. Karena jika gejalanya ini tidak teratasi dengan baik juga bisa memicu terjadinya komplikasi pada tubuh. Untuk mengurangi frekuensi refluks asam pada penderita GERD dan meminimalisir munculnya gejala, maka sebaiknya ubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Berikut ini ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan agar GERD tidak sering kambuh, yaitu:
- Pastikan agar berat badan tetap ideal, karena obesitas bisa menyebabkan tekanan pada perut dan mendorong perut. Sehingga sangat rentan menyebabkan asam lambung naik menuju kerongkongan.
- Hindari kebiasaan merokok.
- Tinggikan bagian kepala saat tidur.
- Hindari kebiasaan langsung berbaring setelah selesai makan.
- Hindari jenis makanan atau minuman yang bisa memicu asam lambung naik, seperti makanan berlemak, gorengan, alkohol, cokelat, saus
- tomat, minuman berkafein, mint, bawang putih, dan bawang merah.
- Mengunyah makanan yang dikonsumsi secara perlahan.
- Hindari mengenakan pakaian yang ketat, karena hal ini bisa menyebabkan perut tertekan dan stinger esofagus pada bagian bawah.
Itu tadi beberapa penyebab, gejala, serta tips yang bisa dilakukan untuk mengatasi penyakit GERD yang perlu Anda ketahui. Jika setelah menerapkan tips di atas, GERD masih juga kambuh, maka sebaiknya periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis yang lebih tepat. Terutama jika gejala GERD yang dialami semakin parah hingga menyebabkan kondisi, seperti sesak napas, mual, sakit kepala, berkeringat, hingga rasa sakit yang menjalar dari perut ke bagian tubuh yang lain.